Jumat, 31 Oktober 2014

Tukang Cerita

Pernah baca Dunia Sukab ? Buku cerita hasil karya penulis idola saya : Seno Gumira Ajidharma (SGA). Disana ada satu tokoh yang menarik perhatian saya,bukan Sukab tapi si tukang cerita.Ya tukang cerita akan memulai bercerita tentang si Sukab dari kisah sepotong senja hingga sepatu !
SGA seakan akan mewujudkan diri dalam tokoh si tukang cerita. Tak selalu konsisten (seperti sastra pop sekarang yg temanya itu-itu aja) kadang getir, romantis atau penuh amarah. Toh,dalam cerita fiksi kita tak butuh konsistensi......karena karakternya adalah hak pribadi si pengarang.

Kenapa saya menyukai tokoh si tukang cerita ? Karena saya ingin menjadi tukang cerita.....
Bercerita tentang kehidupan dalam pandangan dan pemahaman saya. Dan, saya punya pendengar yang luar biasa baik , yaitu.....anak saya ! (ha ha ha)
Dari anak saya masih bayi, saya dan istri membiasakan bercerita kepadanya, ditambah  juga sedari bayi (belum tahu apa-apa) sudah menonton serial Barney. Ga heran kemampuan verbal dan logikanya bagus, kosakata-nya  jauh diatas usianya....contohnya : anak saya mengerti siklus air, nama-nama dinosaurus bahkan biogas dr kotoran sapi. (tentunya dalam pemahaman sederhana)
So saya pun mengembangkan hobi atau hasrat terpendam saya menjadi tukang cerita ! (ha ha ha)

Apa saja yang diceritakan ? saya dan istri sepakat bahwa nilai utama yang menjadi bekal anak adalah kepedulian sesama , kecintaan pada lingkungan dan petualangan !
Petualangan ? Ya, kami ingin anak kami melihat dunia, bahwa lingkungannya adalah dunia yang luas, dengan beraneka macam manusia, bahasa, budaya , iklim dan  pemandangan indah.

So cerita saya juga bercerita dengan tema-tema itu. Dikemas dalam tokoh karakter yang ia sukai yaitu : Pooh ! Saya punya ratusan cerita (karangan sendiri) mengenai Pooh dan teman-temannya.
Mulai dari Pooh berpetualang dengan balon udara ke banyak negara, Pooh mencari hewan langka, hingga Pooh mengatasi banjir di Jakarta !! (ha ha ha)

Anak saya dengan sendirinya menyukai Pooh. Dan saya menyukai menggunakan tokoh Pooh, karena ia punya banyak teman yang berbeda-beda fisik (Pooh si beruang madu, Tiger si harimau, Rabbit kelinci, hingga Eeyore si keledai) dan masing-masing tokoh punya karakter yang berbeda ( Pigglet si penakut, Rabbit pemarah, Tiger si bersemangat tapi jail, Owl yang pintar tapi cerewet, hingga Eeyore yang skeptis)
Sangat mirip dengan kehidupan nyata kita bukan ?

Menjadi tukang cerita mau ga mau membuat saya harus kreatif, mulai dari belajar geografi, lingkungan, budaya, makanan khas sampai energi alternatif. Untungnya sekarang ada mbah Google dan Tante Wiki. Secara ga langsung menambah pengetahuan juga. (he he he)
Tantangan terbesar adalah mengarang cerita lalu menggiringnya ke arah nilai-nilai positif dan membuat anak saya paham namun dengan cara yang tetap menyenangkan !

Dan saya sangat menikmatinya!! Apalagi ketika mulut kecilnya berceloteh, ikut membuat alur cerita baru, wahhh harus putar otak untuk menyesuaikan juga.
Komentar-komentar anak saya juga membangun cerita itu, dengan pertanyaannya yang harus dijawab. Seakan-akan memaksa memacu  otak saya yang lemot untuk berputar dengan rpm tinggi ! Sangat menyenangkan dan menantang !!!
Apalagi suatu ketika si anak mengingat cerita kita yang lampau, bahkan menambahkan dengan logikanya....saya merasa tersenyum puas.

Ya, perkenalkan saya adalah tukang cerita.....sekalipun tidak selevel SGA , namun hanya menjadi tukang cerita bagi anak saya. Tapi itu berkah-Nya yang luar biasa !!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar